Rabu, 15 Desember 2010

BMW Serie 3 Coupe

Beberapa waktu lalu, PT BMW Indonesia melakukan gebrakan yang tidak biasa. Mereka menghadirkan kembali Seri-3 Coupé setelah 325Ci E46. Sebagai pengusung slogan Sheer Driving Pleasure, apakah BMW 330i Coupé seperti di tes ini memiliki segalanya untuk layak menempati urutan atas daftar mobil idaman

Sosoknya nyaris berbeda total dengan Seri-3 E90, bahkan lebih ramping. Sudut-sudut bodi tampak lebih halus, tidak lancip seperti 320i Ultimate yang sudah pernah dites. Lampu depan dan belakang juga berbeda total. Dengan bonnet panjang dan kabin yang digeser ke belakang, semakin mempertegas kesan sportscar berpenggerak roda belakang yang tak boleh diremehkan.


Masuk ke dalam kabin, Anda akan disambut automatic seatbelt feed. Jadi, begitu pintu ditutup langsung disodorkan sabuk keselamatan. Jok berlapis kulit merah pun memberikan aura sportivitas. Sementara, posisi duduk nyaman dan rendah khas BMW.

Dibanding umumnya coupé, kepraktisan 330i ini terbilang lumayan. Sepasang penumpang dewasa dapat duduk dengan leluasa di belakang. Bahkan akses masuk ke dalam kabin pun sangat mudah lewat satu pengoperasian tuas. Terdapat konsol tengah yang membelah kabin belakang.
 


Untuk mesin, 330i dibekali mesin 2.996 cc 6 silinder yang bloknya dibuat dari magnesium. Sesuai karakter umumnya mesin BMW, entakan tenaga baru terasa saat putaran tinggi.

Daya maksimum 250 dk dimuntahkan pada 6.600 rpm, sementara torsi 300 Nm langsung tersedia pada putaran serendah 2.500 rpm. Tak ada karakter meledak-ledak di sini.
Tenaga dihantar ke roda belakang dengan kehalusan setara sedan premium apa pun. Ingin kencang oke, diajak berkendara perlahan menikmati akhir pekan bersama pasangan pun tetap menyenangkan.
 


Akselerasi 0-100 km per jam kami tempuh dalam 7,8 detik. Sementara konsumsi BBM dalam tol sungguh luar biasa dengan 14,7 km per liter walau di dalam kota berubah menjadi seboros 5,8 km per liter.

Lucunya, mobil ini terasa lebih soft  dibanding 320i Ultimate. Ayunan suspensi terasa rigid meski belum terasa sampai mengganggu pinggang. Bahkan, kehadiran Active Steering membuat kemudi E90 yang terkenal berat itu terasa ringan pada 330i Coupé.
 


Beberapa waktu lalu, PT BMW Indonesia melakukan gebrakan yang tidak biasa. Mereka menghadirkan kembali Seri-3 Coupé setelah 325Ci E46. Sebagai pengusung slogan Sheer Driving Pleasure, apakah BMW 330i Coupé seperti di tes ini memiliki segalanya untuk layak menempati urutan atas daftar mobil idaman

Sosoknya nyaris berbeda total dengan Seri-3 E90, bahkan lebih ramping. Sudut-sudut bodi tampak lebih halus, tidak lancip seperti 320i Ultimate yang sudah pernah dites. Lampu depan dan belakang juga berbeda total. Dengan bonnet panjang dan kabin yang digeser ke belakang, semakin mempertegas kesan sportscar berpenggerak roda belakang yang tak boleh diremehkan.


Masuk ke dalam kabin, Anda akan disambut automatic seatbelt feed. Jadi, begitu pintu ditutup langsung disodorkan sabuk keselamatan. Jok berlapis kulit merah pun memberikan aura sportivitas. Sementara, posisi duduk nyaman dan rendah khas BMW.

Dibanding umumnya coupé, kepraktisan 330i ini terbilang lumayan. Sepasang penumpang dewasa dapat duduk dengan leluasa di belakang. Bahkan akses masuk ke dalam kabin pun sangat mudah lewat satu pengoperasian tuas. Terdapat konsol tengah yang membelah kabin belakang.
 


Untuk mesin, 330i dibekali mesin 2.996 cc 6 silinder yang bloknya dibuat dari magnesium. Sesuai karakter umumnya mesin BMW, entakan tenaga baru terasa saat putaran tinggi.

Daya maksimum 250 dk dimuntahkan pada 6.600 rpm, sementara torsi 300 Nm langsung tersedia pada putaran serendah 2.500 rpm. Tak ada karakter meledak-ledak di sini.
Tenaga dihantar ke roda belakang dengan kehalusan setara sedan premium apa pun. Ingin kencang oke, diajak berkendara perlahan menikmati akhir pekan bersama pasangan pun tetap menyenangkan.
 


Akselerasi 0-100 km per jam kami tempuh dalam 7,8 detik. Sementara konsumsi BBM dalam tol sungguh luar biasa dengan 14,7 km per liter walau di dalam kota berubah menjadi seboros 5,8 km per liter.

Lucunya, mobil ini terasa lebih soft  dibanding 320i Ultimate. Ayunan suspensi terasa rigid meski belum terasa sampai mengganggu pinggang. Bahkan, kehadiran Active Steering membuat kemudi E90 yang terkenal berat itu terasa ringan pada 330i Coupé.
 


0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...